Minggu, 20 Maret 2016

Tugas Kesehatan Mental Teori Kepribadian Sehat menurut pendapat Erich Fromm

A.     Erich Fromm
(1900-1980), lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1900. Ia belajar psikologi dan sosiologi di Universitas Heidelberg, Frankfurt dan Munich. Setelah mendapatkan gelar Ph.D dari Universitas tersebut pada tahun 1922, Fromm lalu belajar psikoanalisis di Munich dan pada Institut Psikoanalisis Berlin. Tahun 1933, ia pindah ke Amerika Serikat dan mengajar di Institut Psikoanalisis Chicago serta melakukan praktik sendiri di kota New York. Fromm pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di Amerika Serikat hingga Meksiko. Terakhir, Fromm menetap dan meninggal di Swiss, tepatnya di Muralto, pada tanggal 18 Maret 1980. Erich Fromm  mengemukakan bahwa manusia dipengaruhi oleh lingkungannya dari saat kelahiran dan oleh karenanya psikologi bisa sangar bermanfaat hanya dalan frame of reference antropologi dan filsafat. Teorinya tentang kepribadian bukan merupakan reaksi terhadap beberapa konsep dasar     Freud, melainkan perkembangan yang lebih lanjut (melalui integrasi pengetahuan yang diperoleh dari disiplin-disiplin lain) dari konsep-konsep ini.
Insting. Fromm sependapat dengan Freud dalam menekankan pentingnya motivasi itu pertama-tama bersifat instingtif. Ia berpendapat bahwa selain manusia terdorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan organic, manusia juga terdorong untuk menjadi masyhur dan berkuasa, untuk cinta, dan merealisasikan cita-cita religious dan humanistik.
Perkembangan Psikoseksual. Fromm melihat berbagai tahap perkembangan kepribadian tidak sebagai tahap-tahap perkembangan fisiologis yang berturut-turut, melainkan sebagai hasil-hasil dari proses sosialisasi. Kepribadian orang itu berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu. Dalam masyarakat kapitalis, misalnya, seseorang mungkin mencapai identitas pribadi dengan menjadi kaya atau mengembangkan perasaan berakar dengan menjadi pekerja yang dapat diandalkan dan dipercaya dalam suatu perusahaan yang besar. Dengan kata lain, penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan dari dalam (batin) dan tuntutan-tuntutan dari luar. Ia mengembangkan karakter sosial dengan berpegang pada syarat-syarat masyarakat.

B.      Kepribadian yang Sehat Menurut Fromm
Bagi Fromm, penyesuaian diri dalam masyarakat bukan tujuan yang paling tinggi, melainkan orang yang produktif di mana ia benar-benar menghayati kehidupan yang matang. Fromm menyebut kepribadian yang sehat: “orientasi produktif”, yakni suatu konsep yang srupa dengan kepribadian yang matang dari Allport, dan orang yang mengaktualisasikan diri dari Maslow. Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respons-respons itelektual, emosional, dan sensorik terhadap orang-orang, benda-benda, peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri.
Menjadi produktif berarti orang menggunakan semua tenang dan potensinya. Kata produktif mungkin menyesatkan karena kita cenderung memikirkan kata tersebut dalam arti menghasilkan sesuatu seperti barang-barang material, karya-karya seni, atau ide-ide. Fromm mengartikan kata produktif itu sinonim dengan berfungsi sepenuhnya, mengaktualisasikan diri, mencintai, keterbukaan, dan mengalami. Tetapi, ada satu pengertian di mana kepribadian sehat dan produktif benar-benar menghasilkan sesuatu dan merupakan hasil yang sangat penting dari seorang individu, yakni diri. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.
Empat segi tambahan dalam kepribadian yang sehat dapat membantu menjelaskan apa yang dimaksud Fromm dengan orientasi produktif. Keempat segi tambahan itu adalag cinta yang produktif, pikiran yang produktif, kebahagiaan, dan suara hati.
Cinta yang produktif ialah suatu hubungan manusia yang bebas dan sederajat dimana partner-partner dapat mempertahankan individualitas mereka. Diri orang sendiri tidak terserap atau hilang dalam cinta terhadap orang lain. Diri tidak berkurang dalam cinta produktif melainkan diperluas, dibiarkan terbuka sepenihnya. Suatu perasaan akan hubungan tercapai, tetapi identitas dan kemerdekaan seseorang terpelihara. Tercapainya cinta yang produktif merupakan salah satu prestasi kehidupan yang agak sulit. Kita tidak jatuh dalam “cinta”, tetapi kita harus berusaha sekuat tenaga karena cintanya yang produktif itu menyangkut empat sifat yang menantang: perhatian, tanggung jawab, respek, dan pengetahuan. Mencintai orang lain berarti sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan mereka dan membantu pertumbuhan serta perkembangan mereka.
Pikiran yang produktif meliputi kecerdasan, pertimbangan, dan objektivitas. Pemikir yang produktif didorong oleh perhatian yang kuat terhadap objek pikiran. Pemikir yang produktif dipengaruhi olehnya dan memperhatikannya. Ada suatu hubungan yang erat antara objek pikiran dan pemikir di mana orang dapat memeriksa objek secara objektif, secara respek dan perhatian. Pikiran yang produktif berfokus pada seluruh gejala dengan mempelajarinya dan bukan pada keinginan-keinginan dan potongan-potongan gejala yang terpisah. Fromm berpendapat bahwa semua penemuan dan pemahaman yang hebat melibatkan pikiran objektif, di mana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, respek, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah. Kebahagiaan merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkenaan dengan orientasi produktif dan kebahagiaan itu menyertai seluruh kegiatan produktif. Kebahagiaan bukan semata-mata suatu perasaan atau suatu keadaan yang menyenangkan, tetapi juga merupakan suatu kondisi yang meningkatkan seluruh organisme, menghasilkan penambahan gaya hidup, kesehatan fisik, dan pemenuhan potensi-potensi seseorang. Orang-orang produktif adalah orang-orang yang berbahagia.
Fromm membedakan dua tipe suara hati, yakni suara hati otoriter dan suara hati humanistic. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diiternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu. Penguasa itu dapat berupa orangtua, negara, atau suara kelompok lainnya yang mengatur tingkah laku melalui ketakutan orang itu terhadap hukuman karena melanggar kode moral itu, maka dia mengalami perasaan bersalah. Suara hati otoriter ialah antithesis terhadap kehidupan produktif. Suara hati humanistik ialah suara hati dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok dengan berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.
Orientasi produktif ialah suatu keadaan ideal atau tujuan perkembangan manusia dan belum pernah dicapai dalam masyarakat manapun. Kesehatan jiwa dalam pandangan Fromm ditetapkan oleh masyarakat karena kodrat struktur sosial membantu atau menghalangi kesehatan psikologis. Apabila masyarakat-masyarakat yang sakit menghasilkan orang-orang sakit, maka satu-satunya cara untuk mencapai orientasi produktif ialah dengan hidup dalam suatu masyarakat yang waras dan sehat, masyarakat yang memajukan produktivitas.
Fromm juga melihat kepribadian-kepribadian yang tidak matang dengan orientasi-orientasi tidak produktif, yakni orientasi reseptif, eksploitatif, penimbunan, dan pemasaran. Seperti orientasi produktif, orientasi-orientasi tidak produktif ialah ciri pembawaan yang esensial, cara-cara bagaimana orang-orang mengarahkan ke dunia di sekitarnya. Kepribadian dari setiap individu merupakan campuran dari beberapa atau semua sifat ini. Tidak satu orientasi pun merupakan satu tipe, meskipun salah satu orientasi biasanya lebih dominan daripada yang lainnya. Orang-orang dengan orientasi reseptif adalah penerima-penerima yang pasif dalam hubungannya dengan orang lain. Mereka tidak mampu menghasilkan, menciptakan atau memberi cinta. Mereka sama sekali tergantung pada sumber-sumber dari luar; partner, teman-teman, atau masyarakat, untuk segala sesuati yang mereka butuhkan. Karena mereka begitu tergantung dan tidak dapat berbuat sesuatu untuk diri mereka sendiri, maka mereka dapat dilumpuhkan oleh kecemasan dan ketakutan kalau dibiarkan.
Masyarakat yang membantu perkembangan orientasi ini secara resmi mendukung dan mendorong eksploitasi serta manipulasi terhadap satu kelompok orang-orang oleh kelompok lain. Satu contoh yang jelas ialah kebudayaan budak, di mana budak-budak hanya dapat bertindak secara reseptif dan pasif terhadap tuan-tuannya.
Orientasi eksploitatif adalah ciri-ciri orang yang diatur oleh sumber-sumber dari luar. Mereka tidak menunggu menerima dari orang lain, tetapi mereka terdorong untuk mengambil dari mereka dengan kekerasan atau tipu muslihat atau dengan cara apa saja yang dianggap bermanfaat. Selain itu, orang-orang ini tidak mampu menghasilkan atau menciptakan sendiri dan dengan demikian mereka mendapat cinta, milik, bahkan pikiran serta emosi, hanya dengan mengambilnya dari orang lain. Orientasi ini merupakan sifat dari masyarakat totaliter atau masyarakat fasis, suatu lingkungan di mana pemimpin-pemimpin yang kuat dan bersifat menguasai memerintah dengan kekerasan. Tetapi, orientasi ini dapat terjadi dalam masyarakat manapun juga.
Orientasi penimbunan ialaha ciri orang-orang yang tidak mengharapkan sesuatu dari luar, dan juga tidak menerima atau mengambil. Orang-orang ini mencapai kemanan dengan menabung atau menimbun milik-milik material, pikiran-pikiran, atau emosi-emosi. Kepribadian-kepribadian yang menimbun tampaknya membangun tembok-tembok di sekeliling diri mereka sehingga mereka tidak membiarkan milik-miliknya keluar (dan tidak membiarkan sesuatu masuk). Semua segi dari orang-orang ini menjadi milik privat dan tidak boleh dibagi atau diberi kepada orang lain.
Orientasi pemasaran merupakan ciri pembawaan utama dalam masyarakat kapitalis. Kepribadian atau diri dinilai hanya sebagai sesuatu barang dagangan yang dijual atau ditukar untuk keberhasilan. Perasaan akan penghargaan, penilaian, dan kebanggaan tergantung pada bagaimana keberhasilan dalam menjual diri. Keberhasilan atau kegagalan tidak tergantung pada pengembangan kapasitas-kapasitas produktif sampai pada tingkat yang sangat penuh, juga tidak pada integrasi, pengetahuan, atau keterampilan-keterampilan, melainkan bagaimana sebaiknya meproyeksikan diri padaorang lain. Kualitas-kualitas luaran, senyum, ramah, kelihatan sebagai orang-orang baik, tertawa atas lelucon atasan lebih penting daripada kualitas-kualitas bagian dalam.
Fromm juga telah mengutarakan suatu pasangan kelima orientasi-orientasi tidak produktif: orientasi nekrofilus dan orientasi biofilus. Orientasi nekrofilus menggambarkan seseorang yang selalu berjuang melawan kematian dan kehancuran serta yang memperhatikan pertumbuhan perkembangan diri.
Orientas-orientasi tidak produktif ini kelihatannya merupakan cara-cara yang tidak sehat dalam berhubungan dengan dunia. Tetapi, Fromm menunjukkan bahwa masing-masing orientasi ini memiliki segi-segi yang diinginkan dan yang tidak diinginkan. Masing-masing orientasi meliputi suatu rangkaian kesatuan (continuum) atau jajaran tingkah laku dari sama sekali tidak produktif sampai sekurang-kurangnya cukup produktif. Misalnya, dalam orientasi reseptif, sifat tingkah laku yang submisif (suatu cara bertingkah laku yang tidak produktif) dapat diubah menjadi taat (suatu sifat yang lebih produktif). Sifat yang abnormal dapat diubah menjadi tingkah laku yang dapat menyesuaikan diri, sifat pengecut menjadi tingkah laku sensitif, dan sifat yang lemah menjadi tingkah laku yang sopan.
Fromm menganggap sisi yang tidak disenangi dari orientasi-orientasi yang tidak produktif adalah distorsi dari sifat-sifat pembawaan normal yang dibutuhkan supaya tetap hidup. Kita semua terkadang harus dapat menerima barang-barang dari orang lain, atau mengambilnya, menyimpan, dan menukarnya. Kita terkadang harus taat kepadapenguasa, memimpin orang lain, menjadi sendirian, atau menjadi agresif. Hanya bila orientasi kita benar-benar tidak produktif, maka kebutuhan untuk sekali-kali mendapat, mengambil, menyimpan, atau menukar berubah menjadi dorongan menerima, memeras, menimbun, atau memasarkan. Kunci untuk kesehatan psikologis ialah kekuatan dari kecenderungan-kecenderungan produktif.
Sangat disayangkan bahwa Fromm tidak mengatakan kepada kita bagaimana terjadinya perubahan dari yang tidak produktif ke yang produktif ini. Pada umumnya, perubahan itu bertalian dengan kekuatan dari orientasi produktif. Semakin besar kekuatan orintasi produktif, maka akan semakin berhasik juga ia dalam mengubah segi-segi yang lebih diinginkan. Semakin banyak tingkah laku yang tidak diinginkan ini diubah, maka kepribadian akan semakin sehat

C.     Ciri-ciri Kepribadian Sehat Menurut Erich Fromm
Menurut Fromm, pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu hidup dalam masyarakat sosial yang ditandai dengan hubungan-hubungan yang manusiawi, diwarnai oleh solidaritas penuh cinta dan tidak saling merusak atau menyingkirkan satu dengan lainnya. Tujuan hidup seorang pribadi adalah keberadaan dirinya itu sendiri dan bukan pada apa yang dimiliki, pada apa kegunaannya atau fungsinya (A man whose goal in life is being, not having and using). Dengan demikian, menurut Fromm, orang yang berkepribadian sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Mampu mengembangkan hidupnya sebagai makhluk sosial di dalam masyarakat
2.      Mampu mencintai dan dicintai,
3.      Mampu mempercayai dan dipercayai tanpa memanipulasi kepercayaan itu,
4.      Mampu hidup bersolidaritas dengan orang lain tanpa syarat,
5.      Mampu menjaga jarak antar dirinya dengan masyarakat tanpa merusaknya
6.      Memiliki watak sosial yang produktif.


Refrensi :
Schultz,Duane.(1991). Psikologi Pertumbuhan.Yogyakarta:Penerbit Kanisius.
Samsyu Yusuf dan Juantika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda

Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius
http://hildamawardya.blogspot.co.id/2015/04/teori-kepribadian-sehat-menurut.html

0 komentar:

Posting Komentar