Jumat, 20 November 2015

Tugas Softkill Psikologi dan Teknologi internet tentang Analisis Kasus



Kasus Cyber Crime Social Engineering Di Indonesia

Cyber Crime kebanyakan menggunakan teknik Social Engineering yang begitu populer karena kita tidak perlu mengusai berbagai hal teknis hanya mengandalkan psikologis korban dan latar belakang si korban dan ini membutuhkan si pelaku cyber crime bisa mengontrol emosi untuk mendapatkan apa yang di inginkan kepada si korban, ini merupakan sedikit teknik yang harus di kuasai oleh si pelaku, Metode yang paling banyak di lakukan tentunya juga menggunakan teknik sosial Engineering dimana artinya adalah memanipulasi psikologis dari seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia. Social engineering umumnya dilakukan melalui telepon atau Internet.Hal ini yang di lakukan oleh beberapa oknum yang mempuyai keahlian yang dalam melayani pelanggan melalui telpon.
Berbicara tentang Cyber crime tentunya sangat meresahkan masyarakat dimana transaksi Online salah satu yang sering menggangu masyarakat yang menjadi sarana dalam melakukan kejahatan dunia maya, Sosial Engineering Penipuan Transaksi Online. Modus penipuan ini tergolong baru dan mungkin baru Anda ketahui, namun modus ini telah merugikan beberapa pihak penjual, modus penipuan ini di lakukan oleh pelaku penipuan yang pura-pura membeli barang ke penjual online dengan cara mengirimkan bukti transfer palsu.
Contoh Kasus Cyber Crime Social Engineering Di Indonesia menggunakan Resi Palsu.



Bagi seorang penjual pasti sudah tidak asing lagi dengan foto-foto seperti di atas ini, pembeli online banyak menggunakan cara ini untuk mengkonfirmasi pembayaran pada produk yang di belinya secara online. Dengan cara mengirimkan bukti transfer via BBM, Whatsapp, Line, WeChat atau Messenger lainnya. Modus penipuan ini bisa terjadi dengan memanfaatkan kelalaian seorang penjual atau Sosial engineering. Banyak penjual online yang terkadang tidak melakukan check rekening via ATM dengan alasan kesibukan / tidak sempat. Dan pembeli biasanya hanya meminta pembeli untuk memfoto struk / resi transfernya sebagai bukti lalu di kirimkan kepada penjual melalui Messenger.
Saat ini untuk memanipulasi, membuat, merubah suatu dokumen bukanlah hal yang sulit untuk di lakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Banyak software untuk melakukan perubahan pada suatu dokumen atau lebih di kenal dengan istilah edit dokumen, mulai dari stiker palsu, ijazah palsu sampai dengan uang palsu pun bisa di buat dengan berbagai software saat ini. Cara ini jugalah yang di gunakan oleh pelaku penipuan online untuk memperdayai korbannya, baik itu seorang pembeli online maupun penjual online. Foto bukti transfer via ATM saat ini tidak bisa di katakan sebagai cara yang yang paling aman untuk memverifikasi pembayaran online.

Sumber : 
http://trimuerisandes.blogspot.co.id/2015/09/contoh-kasus-cyber-crime-social.html

analisa :
akhir-akhir ini kian marak kasus Cyber Crime Social Engineering Di Indonesia. Social Engineering ini artinya memanipulasi psikologis dari seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia, dengan menggunakan telepon atau internet.  Biasanya oknum beraksi pada transaksi Online dengan modus penipuan. Contohnya pelaku pura-pura membeli barang ke penjual online dengan cara mengirimkan bukti transfer palsu. Dalam kaitannya dengan psikologi kasus ini termasuk ke dalam pendekatan perilaku karena oknum melakukan tindakan perilaku yang menyimpang dan merugikan pengguna internet yang menjadi korbannya. 
TIPS : Menggunakan layanan Internet Banking atau SMS Banking untuk melakukan check seluruh transaksi yang keluar dan masuk di rekening bank Anda. Anda dapat menghubungi pihak bank sesuai dengan rekening yang Anda miliki (aktivasi, cara penggunaan dan info lainnya) atau setiap transaksi masuk silahkan anda cek langsung bisa menggunakan internet banking, mobile banking dan fitur kemudahan dalam bertransksi lainnya.