Kasus Cyber Crime Social Engineering Di Indonesia
Cyber
Crime kebanyakan menggunakan teknik Social Engineering yang begitu populer
karena kita tidak perlu mengusai berbagai hal teknis hanya mengandalkan
psikologis korban dan latar belakang si korban dan ini membutuhkan si pelaku
cyber crime bisa mengontrol emosi untuk mendapatkan apa yang di inginkan kepada
si korban, ini merupakan sedikit teknik yang harus di kuasai oleh si pelaku, Metode yang paling
banyak di lakukan tentunya juga menggunakan teknik sosial Engineering dimana
artinya adalah memanipulasi psikologis dari seseorang dalam melakukan aksi atau
menguak suatu informasi rahasia. Social engineering umumnya dilakukan melalui
telepon atau Internet.Hal ini yang di lakukan oleh beberapa oknum yang mempuyai
keahlian yang dalam melayani pelanggan melalui telpon.
Berbicara
tentang Cyber crime tentunya sangat meresahkan masyarakat dimana transaksi
Online salah satu yang sering menggangu masyarakat yang menjadi sarana dalam
melakukan kejahatan dunia maya, Sosial Engineering Penipuan Transaksi Online. Modus
penipuan ini tergolong baru dan mungkin baru Anda ketahui, namun modus ini
telah merugikan beberapa pihak penjual, modus penipuan ini di lakukan oleh
pelaku penipuan yang pura-pura membeli barang ke penjual online dengan cara
mengirimkan bukti transfer palsu.
Contoh
Kasus Cyber Crime Social Engineering Di Indonesia menggunakan Resi Palsu.
Bagi
seorang penjual pasti sudah tidak asing lagi dengan foto-foto seperti di atas
ini, pembeli online banyak menggunakan cara ini untuk mengkonfirmasi pembayaran
pada produk yang di belinya secara online. Dengan cara mengirimkan bukti
transfer via BBM, Whatsapp, Line, WeChat atau Messenger lainnya. Modus penipuan
ini bisa terjadi dengan memanfaatkan kelalaian seorang penjual atau Sosial
engineering. Banyak penjual online yang terkadang tidak melakukan check
rekening via ATM dengan alasan kesibukan / tidak sempat. Dan pembeli biasanya
hanya meminta pembeli untuk memfoto struk / resi transfernya sebagai bukti lalu
di kirimkan kepada penjual melalui Messenger.
Saat
ini untuk memanipulasi, membuat, merubah suatu dokumen bukanlah hal yang sulit
untuk di lakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Banyak software untuk
melakukan perubahan pada suatu dokumen atau lebih di kenal dengan istilah edit
dokumen, mulai dari stiker palsu, ijazah palsu sampai dengan uang palsu pun
bisa di buat dengan berbagai software saat ini. Cara ini jugalah yang di
gunakan oleh pelaku penipuan online untuk memperdayai korbannya, baik itu
seorang pembeli online maupun penjual online. Foto bukti transfer via ATM saat
ini tidak bisa di katakan sebagai cara yang yang paling aman untuk
memverifikasi pembayaran online.
Sumber :
http://trimuerisandes.blogspot.co.id/2015/09/contoh-kasus-cyber-crime-social.html
analisa :
akhir-akhir ini kian marak kasus
Cyber Crime Social Engineering Di Indonesia. Social
Engineering ini artinya memanipulasi psikologis
dari seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia, dengan menggunakan telepon atau internet. Biasanya oknum beraksi pada transaksi
Online dengan modus
penipuan. Contohnya pelaku pura-pura
membeli barang ke penjual online dengan cara mengirimkan bukti transfer palsu.
Dalam kaitannya dengan psikologi kasus ini termasuk ke dalam pendekatan
perilaku karena oknum melakukan tindakan perilaku yang menyimpang dan merugikan
pengguna internet yang menjadi korbannya.
TIPS
: Menggunakan layanan Internet Banking atau SMS Banking untuk melakukan check
seluruh transaksi yang keluar dan masuk di rekening bank Anda. Anda dapat
menghubungi pihak bank sesuai dengan rekening yang Anda miliki (aktivasi, cara
penggunaan dan info lainnya) atau setiap transaksi masuk silahkan anda cek
langsung bisa menggunakan internet banking, mobile banking dan fitur kemudahan
dalam bertransksi lainnya.