A.
SISTEM
PAKAR & AI
1.
Definisi
Sistem Pakar
Sistem
Pakar adalah sistem yang berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta,
dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat
dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.(Martin & Oxman dalam
Kusrini, 2006). Sedangkan menurut ( Arhami dalam Rosnelly, 2012) tahun Sistem pakar adaa suatu cabang dari AI
yang membuat penggunaan secara luas Knowledge yang khusus utuk penyelesaian
masalah tingkat manusia yang pakar.
2.
Definisi
Artifical Intelligence
AI adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer
dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasanya
dengan manusia jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. (Yuhefizard,
2008) sedangkan menurut Andri Kristanto (2004), kecerdasan buatan merupakan
bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditunjukan dalam perancangan
otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan computer.
3.
Sejarah
Sistem Pakar
ES mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh
Artifical Intelligence Corporation.
Periode penelitian artifical intelligence
ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer
canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha
ke arah ini adalah General Purpose-Solver
(GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell,
Jhon Cliff Shaw, dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan
sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan
sebuah predecessor menuju Expert System
(ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk
mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari
program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis
(special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari
Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL
mengarah pada konklusi-konklusi berikut: GPS terlalu lemah untuk digunakan
sebagai dasar untuk membangun ES yang berunjuk kerja tinggi. Pemecahan masalah
manusia adalah baik hanya jika beroperasi dalam domain yang sangat sempit. ES
harus di-update secara berkala untuk informasi baru. Update semacem ini dapat
efisien apabila menggunakan representasi pengetahuan berbasis rule.
Problem yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak
sekali tentang area problem. Pada pertengahan tahun 1970-an, beberapa ES mulai
muncul. Sebuah pengetahuan kunci yang dipelajari saat itu adalah kekuatan dari
ES berasal dari pengetahuan spesifik yang dimilikinya, bukan dari
formalisme-formalisme khusus dan pola penarikan kesimpulan yang digunakannya.
Awal 1980-an, tekenologi ES yang mula-mula dibatasi oleh
suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL
(dikembangkan dari R-1 pada digital equipment corp.) dan CATS-1 (dikembangkan
oleh General Electric). Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatana telah
dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar untuk melakukan
diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford
University. Sistem ini diberi nama MYCIN (Heckerman, 1986). MYCIN merupakan
program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi
bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu
memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail.
4.
Sejarah
AI
Artifical Intelligence pertama kali disebar hanya 2 tahun
setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Tahun 1956 istilah
kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh John Mc Carthy sebagai tema suatu
konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth Collage. Program komputer AI pertama disebut sebagai
Logic Theorist, yang memiliki kemampuan yang terbatas untuk berpikir ( membutuhkan
teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain
yang disebut General Problem Solver (GPS), yang digunakan dalam memecahkan
segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama
kali menyusun program ini kewalahan, karena riset AI dikalahkan oleh
aplikasi-aplikasi komputer seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang
terus menerus akhirnya membuahkan hasil dan AI telah menjadi wilayah aplikasi
komputer yang solid.
5.
Hubungan
AI dengan Kognisi Manusia
Terdapat hubungan kecerdasan buatan manusia (AI) dengan
kognisi manusia. Kecerdasan berkaitan dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
oleh individu. selama hampir seribu tahun, banyak orang yang memimpikan untuk
menciptakan sesuatu yang bisa didefinisikan mirip manusia. Program komputer
lebih efektif bekerja dari pada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar
menirukan hal-hal yang nyata meski masih sedikit janggal. Komputer mampu
memecahkan banyak masalah, layaknya perhitungan skala statistika dengan begitu
mudah kita dapat mengetahui hasilnya dengan akurat dari pada perhitungan manual
yang dilakukan manusia sendiri. Seperti apapun hebatnya program computer itu
sendiri diciptakan oleh manusia yang menggunakan kemampuan kognitif manusia. Dari
hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kognisi manusia lebih baik dari pada program komputer, karena program
komputer sendiri diciptakan oleh manusia.
6.
Aplikasi
AI di Sistem pakar untuk Psikologi
Eliza, Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh dari
chatterbot. Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk
menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio
maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial
Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online,
layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi
program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).
·
Eliza
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada
tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka
sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini
adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam
hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat
tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan
rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan
yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan
suatu cara sehingga tampak bermakna.
·
Parry
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth
Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan
pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan
model mentahan dari prilaku schizophrenia paranoid berdasarkan konsep,
konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi :
penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan,
lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
·
NetTalk
NetTalk merupakan hasil penelitian Terrence Sejnowski dan
Charles Rosenberg pada pertengahan 1980 mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk
adalah sebuah program yang berdasarkan pada jaring-jaring neuron dengan membaca
tulisan dan mengucapkannya keras-keras. NetTalk membaca keras-keras dengan cara
mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa.
Hal ini mengungkapkan bahwa belajar membaca melibatkan mekanisme kompleks yang
banyak melibatkan bagian dari otak manusia. Sistem ini memiliki tiga lapisan
yaitu: lapisan input (setiap unit merespon tulisan), lapisan output (unit
menampilkan ke 55 fonem dalam bahasa inggris) dan lapisan unit tersembunyi
(setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap input maupun output).
7.
Generalisasi
peranan SP & AI dalam bidang psikologi
Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang
psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan
pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat
diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan
sistem pakar melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition &
psycolinguistics. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang
pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan
kinerjanya (performance) (Kusumadewi, 2003).
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar
dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan
perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat
perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk
gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu
kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk,
sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya
akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu
dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk
menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode
Certainty Factor (CF).
Sumber :
Kusrini. (2006). Sistem
pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Rosnelly, R. (2012). Sistem pakar konsep dan teori.
Yogyakarta: CV Andi Offset
Yuhefizard. (2008). Database management menggunakan
miscrosoft access 2003. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence (teknik
dan aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kristanto, Andri. 2004.
Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Graha Ilmu