Rabu, 01 November 2017

Tugas Softskill Sistem Informasi Psikologi : Sistem Pakar & Artifical Intelligence



A.   SISTEM PAKAR & AI


1.    Definisi Sistem Pakar
Sistem Pakar adalah sistem yang berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.(Martin & Oxman dalam Kusrini, 2006). Sedangkan menurut ( Arhami dalam  Rosnelly, 2012)  tahun Sistem pakar adaa suatu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas Knowledge yang khusus utuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar.

2.    Definisi Artifical Intelligence
AI adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasanya dengan manusia jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. (Yuhefizard, 2008) sedangkan menurut Andri Kristanto (2004), kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditunjukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan computer.

3.    Sejarah Sistem Pakar

ES mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artifical Intelligence Corporation. Periode penelitian artifical intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, Jhon Cliff Shaw, dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut: GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES yang berunjuk kerja tinggi. Pemecahan masalah manusia adalah baik hanya jika beroperasi dalam domain yang sangat sempit. ES harus di-update secara berkala untuk informasi baru. Update semacem ini dapat efisien apabila menggunakan representasi pengetahuan berbasis rule.
Problem yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak sekali tentang area problem. Pada pertengahan tahun 1970-an, beberapa ES mulai muncul. Sebuah pengetahuan kunci yang dipelajari saat itu adalah kekuatan dari ES berasal dari pengetahuan spesifik yang dimilikinya, bukan dari formalisme-formalisme khusus dan pola penarikan kesimpulan yang digunakannya.
Awal 1980-an, tekenologi ES yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada digital equipment corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatana telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini diberi nama MYCIN (Heckerman, 1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail.
 
4.    Sejarah AI
Artifical Intelligence pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan  untuk penggunaan bisnis. Tahun 1956 istilah kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh John Mc Carthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth Collage.  Program komputer AI pertama disebut sebagai Logic Theorist, yang memiliki kemampuan yang terbatas untuk berpikir ( membutuhkan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain yang disebut General Problem Solver (GPS), yang digunakan dalam memecahkan segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan, karena riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus menerus akhirnya membuahkan hasil dan AI telah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid.  

5.    Hubungan AI dengan Kognisi Manusia
Terdapat hubungan kecerdasan buatan manusia (AI) dengan kognisi manusia. Kecerdasan berkaitan dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. selama hampir seribu tahun, banyak orang yang memimpikan untuk menciptakan sesuatu yang bisa didefinisikan mirip manusia. Program komputer lebih efektif bekerja dari pada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar menirukan hal-hal yang nyata meski masih sedikit janggal. Komputer mampu memecahkan banyak masalah, layaknya perhitungan skala statistika dengan begitu mudah kita dapat mengetahui hasilnya dengan akurat dari pada perhitungan manual yang dilakukan manusia sendiri. Seperti apapun hebatnya program computer itu sendiri diciptakan oleh manusia yang menggunakan kemampuan kognitif manusia. Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kognisi manusia lebih baik  dari pada program komputer, karena program komputer sendiri diciptakan oleh manusia.

6.    Aplikasi AI di Sistem pakar untuk Psikologi
Eliza, Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).
·         Eliza
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
·         Parry
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophrenia paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari Eliza.
·         NetTalk
NetTalk merupakan hasil penelitian Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg pada pertengahan 1980 mengenai jaringan saraf tiruan. NetTalk adalah sebuah program yang berdasarkan pada jaring-jaring neuron dengan membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Hal ini mengungkapkan bahwa belajar membaca melibatkan mekanisme kompleks yang banyak melibatkan bagian dari otak manusia. Sistem ini memiliki tiga lapisan yaitu: lapisan input (setiap unit merespon tulisan), lapisan output (unit menampilkan ke 55 fonem dalam bahasa inggris) dan lapisan unit tersembunyi (setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap input maupun output).

7.    Generalisasi peranan SP & AI dalam bidang psikologi
Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan sistem pakar melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya (performance) (Kusumadewi, 2003).
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF). 




 


Sumber :
Kusrini. (2006). Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Rosnelly, R. (2012). Sistem pakar konsep dan teori. Yogyakarta: CV Andi Offset
Yuhefizard. (2008). Database management menggunakan miscrosoft access 2003. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
      Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence (teknik dan aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kristanto, Andri. 2004. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Graha Ilmu


 

0 komentar:

Posting Komentar