A. Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi terdiri
dari kata Psyche: mind / jiwa. Therapy :
Merawat, mengobati, menyembuhkan yang artinya psikoterapi merupakan treatmen
dalam psikologi yang proses interaksinya formal terjadi antara dua pihak atau
lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki
keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan
keterampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional
dan legal.
- Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
- Dari segi proses : berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
- Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
- Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.
- Sejarah Psikoterapi :
- Psikoterapi berawal dari upaya menyembuhkan pasien yang menderita penyakit jiwa Berabad-abad yang lalu orientasi mistik -à upaya mengusir roh jahat dengan cara tidak manusiawi (mengisolasi, mengikat, memasung, memukul)
- Philipe Pinel- Melakukan pendekatan
bersifat manusiawi, yang berorientasi kasih sayang (love oriented approach) -à mendirikan asylum
- Anton Mesmer Mempergunakan teknik hypnosis & sugesti, teknik hypnosis kemudian digunakan oleh Jean Martin Charcot
- Paul Dubois - Merumuskan & menekankan peranan penting teknik berbicara (speech technique, talking cure) yang digunakan kepada pasien. Paul Dubois tercatat sebagai “The First Psychotherapiest”
- Joseph Breuer (senior dari Sigmund Freud) & Sigmund Freud
- Menggunakan teknik hypnosis & teknik berbbicara dalam upaya menyembuhkan pasien-pasien hysteria
- Pada Breuner→talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan hypnosis
- Pada Sigmund Freud → talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan sadar
- Tujuan terapi (Korchin) :
- Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
- Mengurangi tekanan emosional
- Mengembangkan potensi klien
- Mengubah kebiasaan
- Memodifikasi struktur kognisi
- Memperoleh pengetahuan tentang diri
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
- Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
- Mengubah kondisi fisik
- Mengubah kesadaran diri
- Mengubah lingkungan sosial
B. Perbedaan Psikoterapi dengan Konseling
KONSELING
|
PSIKOTERAPI
|
< intensif
|
> intensif
|
Preventif
|
Kuratif /
reapartif
|
Fokus : edukasi,
vocational, perkembangan
|
Fokus : remedial
|
Setting : sekolah,
industri, social work,
|
Setting : rumah
sakit, klinik, praktek pribadi,
|
Jumlah intervensi
<
|
Jumlah intervensi
>
|
Supportive
|
rekonstructive
|
Penekanan “normal”
/ masalah ringan
|
Penekanan
“disfungsi” / masalah berat
|
Short term
|
Long term
|
Psikoterapi
- Pemberian pemahaman secara rekonstruksi (insght recontructive)
- Problem berat: konflik yang serius, gangguan perasaan
- Individu kurang normal.
- Konflik interpersonal yang mendalam.
- Orang mengalami tekanan emosional kronis
- Berorientasi pada terapi, menggunakan teknik yang spesifik dengan psikoanalisis/ behavioristik dan pena-nganan medis.
- Psikiater
- Setting : Rumah sakit, klinik, praktek sendiri
Konseling
- Pemberian dorongan (supportive)
- Pemberian pemahaman secara reedukatif (insight-reedukative)
- Problem ringan: ketidakmatangan, ketidaksatabilan emosioanl dll.
- Individu normal.
- Peran dalam kehidupan.
- Kecemasan normal dan krisis situasional dalam sehari-hari
- Lebih berorientasi pada klien, mementingkan hubungan dengan pende-katan humanistik.
- Psikolog
1. Wawancara awal
Dikemukakan apa yang akan terjadi selama terapi berlangsung, aturan2, yang akan dilakukan terapi & diharapkan dari klien, kontrak terapeutik (tujuan, harapan, kapan, dimana, lama, keterbatasan, dll)
akan diketahui apa
yang menjadi masalah klien-rapport, klien menceritakan masalah (ada komitmen
untuk mengkomunikasikan), terapis & klien bekerja sama.
2. Proses terapi
Mengkaji pengalaman
klien, hubungan terapis & klien, pengenalan – penjelasan- pengartian
perasaan & pengalaman klien
3. Pengertian ke
tindakan
Terapis bersama klien mengkaji &
mendiskusikan apa yang telah dipelajari klien selama terapi berlangsung,
pengetahuan klien akan aplikasinya nanti di perilaku & kehidupan
sehari-hari
4. Mengakhiri terapi
terapi dapat
berakhir jika tujuan telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi, atau terapis
tidak dapat lagi menolong kliennya (merujuk ke ahli lain)
beberapa pertemuan
sebelum terapi berakhir klien diberitahu à klien disiapkan untuk menjadi lebih mandiri menghadapi lingkungannya nanti
Sumber :
indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13988/pengantr-fix.doc
http://asyifaalafiaa.blogspot.co.id/2016/03/psikoterapi.html