- TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
Teori
kepribadian melandasi cara-cara pendekatan terhadap gangguan penyesuaian diri.Kepribadian
adalah kata yang begitu umum dipakai di dunia Psikologi, kepribadian seseorang
bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang
dalam berbagai keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa dikatakan tidak
ada suatu kesepakatan definisi dari keseluruhan pandangan yang pernah
dilontarkan.
Sehat
merupakan bagian dari harta manusia yang tak ternilai harganya. Sehat merupakan
anugerah dari Sang Maha Pencipta untuk makhluk hidup melakukan perbuatan mulia
sehingga sehat dapat di pandang indah untuk selalu disandang oleh individu yang
sadar akan hal tersebut.
- Teori Kepribadian Sehat Menurut Aliran Psikoanalisis
Sigmund Freud (1856-1939) merupakan
pendiri psikoanalisis.dalam teori
psikoanalis menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh
faktor-faktor intrapsikis (Konflik tak sadar, represi, mekanisme defensif ) yang mengganggu penyesuaian diri. Menurut Freud.
Esensi pribadi seseoramg bukan terletak pada apa yang ia tampilkan secara
sadar, melainkan apa yang tersembunyi dalam ketidaksadarannya. Apek-aspek
kepribadian yang menjadi perhatiannya adalah ego, id, superego. Sumbangan
terbesar Freud pada teori kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak
sadar dan keyakinannya bahwa manusia termotivasi oleh dorongan-dorongan utama
yang belum atau tidak mereka sadari. Bagi Freud, kehidupan mental terbagi
menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi
menjadi dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar.
Kepribadian yang
sehat menurut psikoanalisis:
1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu
jika individu bergerak menurut pola perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan
kecemasan, dengan belajar
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi
dari superego terhadap id dan ego
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan
pada mentalnya
5. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai
dorongan dan keinginan
2. Teori Kepribadian Sehat Menurut
Aliran Behavioristik
Behaviorisme
atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam
psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme —
termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai
perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan
secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak
hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus
memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang
dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati
secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Teori-teori
behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan
kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku
manusia adalah hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan.
Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
1. Perilaku harus dijelaskan dalam pengaruh
kausal lingkungan terhadap diri individu
2. Pemahaman terhadap manusia harus dibangun
berdasarkan riset ilmiah objektif à dikontrol dengan seksama dalam eksperimen
laboratorium Manusia dianalogikan atau dianggap sebagai tikus pintar yang
mempelajari labirin kehidupan. Behavioristik memiliki pandangan tentang
kehendak bebas yaitu perilaku yang ditentukan oleh lingkungan.
- Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:
1. Memberikan
respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya
2. Bersifat
sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman
3. Sangat
dipengaruhi oleh faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan
bawaan sendiri
4.Menekankan pada
tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif
Refrensi:
Samsyu Yusuf dan
Juntika Nurihsan. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Rosda
Hall S, C .,&
Lindzey, G. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Kanisius. Yogyakarta
Schultz, Duane.
(1991). Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
0 komentar:
Posting Komentar